"stolen" from Seth Godin's blog...this is a very good quote..
"..turn your big idea into something that actually works."
"..They (the people who you like to listen to your idea) don't have a team on staff who can develop your idea and get it out the door."
"...it was the 10,000 little things that happened after the original idea that made the difference between success and failure."
"Just because you're a good cook doesn't mean you should run a restaurant. And a restaurant that succeeds rarely does because they have special recipes. All the recipes in the world are free online. That's not what makes a restaurant (or a business, for that matter) work."
/design/business/personal/ideas/ /desain/arsitektur/ Blog of Raul Renanda www.renanda.com
Monday, March 27, 2006
Design : Rest in peace, LACOSTE

March 2006.
Bernard Lacoste. The famous alligator. Died. How strong is your LOGO? remember Nike Swoosh? Apple? Mercedez? you put the logo in ANY PRODUCT and you will see it transformed into magic! Ini barang2 didepan mata saya sekarang, computer monitor, keyboard, mouse, cordless phone, headphone, PC speaker, table lamp, CD case and a pen (saat ini entah kenapa meja kerja cukup bersih...he..he..) coba kita bayangkan logo2 tersebut tertempel diperlatan ini (kecuali Apple mungkin yang kebetulan memang merek komputer)... ;-)
Saturday, March 25, 2006
Business : People Just Don't Care
Orang tidak perduli dengan apa yang kita impikan dan kita lakukan, orang hanya tertarik pada apa yang 'menarik' untuk diri mereka sendiri. Temukan apa yang menarik buat orang itu, dan 'relate' kebutuhan mereka dengan apa yang kita lakukan.
Ada teman saya yang tergila-gila dengan sepak bola, as you read this, anda sekarang tahu bila saya bukanlah penggemar sepak bola (walau ayah saya kiper handal dikampungnya dulu...), teman saya tersebut cerita berapi2 tetang caranya bermain sepak bola, dan dunia persepakbolaan. Walau seperti apapun yang ia lakukan, saya tidak akan tertarik dengan ceritanya, apalagi berbuat sesuatu untuknya yang berhubungan dengan sepak bola. Lalu bila teman saya itu ingin saya tertarik dengan sepak bola bagaimana caranya? salah satu cara yang efektif adalah me-relate dunia persepak bolaan dengan dunia "saya" yaitu, 'design'. Bila ia mendiskusikan dengan saya, desain sepatu bola, atau iklan 'adidas', tentu saya semangat, disitu kita menemukan titik persamaan...dan dari situ, baru dia berbicara tentang karirnya didunia persepakbolaan, dan dari situ saya mulai tertarik dengan ceritanya...
Jadi, bila anda dalam posisi seperti teman saya, misalnya anda web designer, computer programmer, penjual pemadam kebakaran, penjual ansuransi, well bahkan arsitek...think about it when you try to pitch...
Ada teman saya yang tergila-gila dengan sepak bola, as you read this, anda sekarang tahu bila saya bukanlah penggemar sepak bola (walau ayah saya kiper handal dikampungnya dulu...), teman saya tersebut cerita berapi2 tetang caranya bermain sepak bola, dan dunia persepakbolaan. Walau seperti apapun yang ia lakukan, saya tidak akan tertarik dengan ceritanya, apalagi berbuat sesuatu untuknya yang berhubungan dengan sepak bola. Lalu bila teman saya itu ingin saya tertarik dengan sepak bola bagaimana caranya? salah satu cara yang efektif adalah me-relate dunia persepak bolaan dengan dunia "saya" yaitu, 'design'. Bila ia mendiskusikan dengan saya, desain sepatu bola, atau iklan 'adidas', tentu saya semangat, disitu kita menemukan titik persamaan...dan dari situ, baru dia berbicara tentang karirnya didunia persepakbolaan, dan dari situ saya mulai tertarik dengan ceritanya...
Jadi, bila anda dalam posisi seperti teman saya, misalnya anda web designer, computer programmer, penjual pemadam kebakaran, penjual ansuransi, well bahkan arsitek...think about it when you try to pitch...
Monday, March 20, 2006
Design : Complain please....
Pada saat ini saya sedang mengembangkan "marketing gimmick" berupa design quiz, www.renanda.com/quiz , yang menarik disini adalah karena ini akan disebar luaskan ke "luar sono", maka adalah sangat krusial teknik marketing ini sukses, dan sukses ratenya dilihat dari seberapa "happy" orang mengikutinya, dan salah satu cara mengetahuinya adalah keinginan mereka men-forward ini ke teman2nya...karena targetnya adalah "happy" (justru adalah target yang paling susah dari segala macam bentuk marketing strategy) maka yang dapat kita ketahui saat ini adalah, bagian mana yang membuat orang "un-happy", dengan mengeliminir elemen unhappiness, maka yang tertinggal adalah "biasa saja-no problem" atau "happy", beranjak dari situ maka kita sudah cukup melakukan yang terbaik pada saat ini...
i'm asking lots of my 'loyal friends' to check and make "complain" to me about the quiz, and how it works, before public punished me... ;-)
i'm asking lots of my 'loyal friends' to check and make "complain" to me about the quiz, and how it works, before public punished me... ;-)
Saturday, March 18, 2006
Design : Design Quiz from Raul Renanda
YES IT IS A MARKETING GIMMICK!
you should know that, don't you? but it will giving you the glimpse of 'design world'...so take your time, and relax...it's about design, so it should be fun right?
www.renanda.com/quiz
take it! you'll love it!
you should know that, don't you? but it will giving you the glimpse of 'design world'...so take your time, and relax...it's about design, so it should be fun right?
www.renanda.com/quiz
take it! you'll love it!
Thursday, March 16, 2006
Design : Google is deceptive!
Dari Don Norman tentang Google:
"Is Google simple? No. Google is deceptive. It hides all the complexity by simply showing one search box on the main page. The main difference, is that if you want to do anything else, the other search engines let you do it from their home pages, whereas Google makes you search through other, much more complex pages. Why aren't many of these just linked together? Why isn't Google a unified application? Why are there so many odd, apparently free-standing services?"
...dan juga...
"Why is Google maps separate from Google Earth? (Oh, those were purchased from different companies. Yes, but why should I, the user, care about the history of Google's acquisitions?)"
...OKE..dari kedua alinea diatas, Don Norman berkomentar tentang bahwa Google is tidak simpel, mereka hanya "menyimpan" hal yang kompleks dibelakang layar....namun juga di berkomentar tentang google map dan earth dengan berkata "the truth""orang tidak perduli (dengan sejarah bisnis Google)"
Kedua pernyataan tersebut benar menurut saya, namun ia juga lupa menyimpulkan hal yang sungguh mendasar, mengapa Google sukses...yaitu
"People just don't care about the truth"
"Is Google simple? No. Google is deceptive. It hides all the complexity by simply showing one search box on the main page. The main difference, is that if you want to do anything else, the other search engines let you do it from their home pages, whereas Google makes you search through other, much more complex pages. Why aren't many of these just linked together? Why isn't Google a unified application? Why are there so many odd, apparently free-standing services?"
...dan juga...
"Why is Google maps separate from Google Earth? (Oh, those were purchased from different companies. Yes, but why should I, the user, care about the history of Google's acquisitions?)"
...OKE..dari kedua alinea diatas, Don Norman berkomentar tentang bahwa Google is tidak simpel, mereka hanya "menyimpan" hal yang kompleks dibelakang layar....namun juga di berkomentar tentang google map dan earth dengan berkata "the truth""orang tidak perduli (dengan sejarah bisnis Google)"
Kedua pernyataan tersebut benar menurut saya, namun ia juga lupa menyimpulkan hal yang sungguh mendasar, mengapa Google sukses...yaitu
"People just don't care about the truth"
Wednesday, March 15, 2006
Design : Google buys Sketchup = New 3D world?
Google baru saja membeli perusahaan software 3D yang sangat mudah untuk dikerjakan, Sketchup (@last software), yang menarik justru melihat, apa rencana google pada saat ini? ingat mereka sudah punya "google earth" (planet mars juga) yang tinggal mereka lakukan adalah setelah memiliki tanah, adalah bangunan, kita liat saja apa ada rencana untuk bangun karya arsitektur utama (empire state building, eiffel tower) dan yang lebih seru lagi, justru di tanah2 yang umum, bisa "dijual" untuk seorang arsitek membangun bangunan 3D yang dijual disana, so virtual real estate just begun... ;-)
oh ya, aktifitas, well..mereka tinggal "beli" the SIMS... ;-)
oh ya, aktifitas, well..mereka tinggal "beli" the SIMS... ;-)
Thursday, March 02, 2006
Design : This is I believe....

Baru datang buku dipesen khusus dari Us..Tom Peters's SIXTY...about This is I believe yang amazingly terinspirasi dari kumpulan memo dari seorang arsitek (alm) Bill Claudil...Tom Peters membuat versi marketingnya dan organisasi... This also inspire me to do the same, This is I believe in Design...a blog yang saya tulis untuk setiap kali saya berpikir tentang 'what is design'.
Tuesday, February 28, 2006
Business : Vanua - Rest in Peace?
Hari ini menjadi hari berkabung, karena saya memutuskan untuk berhenti menjadi bagian dari proyek Vanua, townhouse di Gandul Raya, Cinere...saya tidak lagi melihat adanya upaya untuk menyelamatkan proyek dari apa yang telah direncanakan sebelumnya.
It's the design, stupid.
Cerita dan hikmah yang diambil dari kejadian ini akan menjadi sebuat sumbangan tulisan saya di sebuah majalah properti, secepatnya. Tentang the power of design terutama pada market yang sudah matang...
It's the design, stupid.
Cerita dan hikmah yang diambil dari kejadian ini akan menjadi sebuat sumbangan tulisan saya di sebuah majalah properti, secepatnya. Tentang the power of design terutama pada market yang sudah matang...
Saturday, February 25, 2006
Business: Money Vs. Brand
Kenapa kita berbisnis? well, karena uang. Fungsi bisnis adalah, making money, artinya juga; kalau "no money" artinya "no business". Itu sudah jelas, kita semua sudah tahu tentunya (almost, for some people).
Apa itu Brand? secara umum adalah "label" yang melekat di diri kita dan karya kita (bisnis, atau produk kita), Label yang baik dan bermutu, akan meningkatkan daya jual kita, yang artinya akan menambah keuntungan kita, so Money follows Brand. Begitu juga dengan good money, misalnya untuk budget advertising yang tinggi, image dari packaging yang bagus, juga akan menambah 'value' dari Brand tersebut, so Brand follows Money.
Kedua hal diatas juga kita sudah tahu, lalu ada apa dengan Brand Vs. Money?
Pada suatu saat, kita nantinya akan dihadapkan pada satu pilihan yang sulit. Yaitu ketika Money, justru datang bila kita sanggup mengorbankan Brand kita....atau justru pada sisi yang lain, bila kita ingin mempertahankan Brand, berarti kita harus berani kehilangan Money. Disini salah satu pilihan tidak ada yang salah, tapi yang jelas, pada saat kita mengambil keputusan mana yang kita menangkan; kita tahu the reason why we are in the business...apakah misalnya Louis Vuitton berkomitmen membuat luggage dengan kualitas tinggi, atau mereka ingin semata-mata mencari uang? Apakah BMW ingin membuat mobil dengan high performance dan good design, dari pada membuat "mobil yang terlaris didunia" i.e. Toyota?
Pada satu saat kita akan dihadapkan untuk satu keputusan yang sulit. Oh btw, *desainrenanda* memilih Brand...I believe the money will follow later...
Apa itu Brand? secara umum adalah "label" yang melekat di diri kita dan karya kita (bisnis, atau produk kita), Label yang baik dan bermutu, akan meningkatkan daya jual kita, yang artinya akan menambah keuntungan kita, so Money follows Brand. Begitu juga dengan good money, misalnya untuk budget advertising yang tinggi, image dari packaging yang bagus, juga akan menambah 'value' dari Brand tersebut, so Brand follows Money.
Kedua hal diatas juga kita sudah tahu, lalu ada apa dengan Brand Vs. Money?
Pada suatu saat, kita nantinya akan dihadapkan pada satu pilihan yang sulit. Yaitu ketika Money, justru datang bila kita sanggup mengorbankan Brand kita....atau justru pada sisi yang lain, bila kita ingin mempertahankan Brand, berarti kita harus berani kehilangan Money. Disini salah satu pilihan tidak ada yang salah, tapi yang jelas, pada saat kita mengambil keputusan mana yang kita menangkan; kita tahu the reason why we are in the business...apakah misalnya Louis Vuitton berkomitmen membuat luggage dengan kualitas tinggi, atau mereka ingin semata-mata mencari uang? Apakah BMW ingin membuat mobil dengan high performance dan good design, dari pada membuat "mobil yang terlaris didunia" i.e. Toyota?
Pada satu saat kita akan dihadapkan untuk satu keputusan yang sulit. Oh btw, *desainrenanda* memilih Brand...I believe the money will follow later...
Business : A Company of Friends (dealing with Trust)
Baru-baru ini saya mendapat kabar buruk tentang rencana 'partenership' untuk salah satu bisnis saya, dimana saya harus mengambil keputusan yang sulit;
*stick with the purpose of the business - making money, or keep the integrity and brand intact.* kadang kita merasa bahwa Brand follows Money, or Money follows Brand. Namun kenyataannya sering kali kita jumpai, Brand Vs. Money lebih sering. (saya akan jelaskan dalam blog lanjutan mengenai hal ini...).
Yang ingin saya share dalam tulisan ini adalah, ketika kita para entrepeneur mengalami kesulitan mengambil keputusan, salah satu pemecahannya adalah; Company of Friends. Ide ini saya ambil dari Fast Company, dimana saya salah satu anggota dari CoF ini, namun sayang karena keterbatasan lokasi (dimana yang aktif lebih banyak dari USA tentunya) CoF ini nenjadi kurang efektif. Yang saya lakukan adalah membuat CoF kecil, yaitu kumpulan para entrepeneur yang terdiri dari teman-teman saya dimana mereka lebih concern kepada "kesejahteraan" dan "keselamatan" saya dari pada "keuntungan". Mereka lah yang bisa memberikan ide dan solusi tanpa "hidden agenda" dan karena kita saling bertukar informasi internal bisnis, CoF ini tentunya saling menjaga image kita semua. Dan kita saling membutuhkan, karena kalimat "it's lonely at the top" itu benar.
Kembali ke problem Money Vs. Brand, kali ini pilihan saya adalah Brand, karena sifat "money" yang tidak bertuan dan tidak bertuhan. ;-) jangan sampai kita dikontrol oleh "money".
For you my "ex calon partner", people is above the money, and one more thing, right brain rules! it's the people, stupid.
*stick with the purpose of the business - making money, or keep the integrity and brand intact.* kadang kita merasa bahwa Brand follows Money, or Money follows Brand. Namun kenyataannya sering kali kita jumpai, Brand Vs. Money lebih sering. (saya akan jelaskan dalam blog lanjutan mengenai hal ini...).
Yang ingin saya share dalam tulisan ini adalah, ketika kita para entrepeneur mengalami kesulitan mengambil keputusan, salah satu pemecahannya adalah; Company of Friends. Ide ini saya ambil dari Fast Company, dimana saya salah satu anggota dari CoF ini, namun sayang karena keterbatasan lokasi (dimana yang aktif lebih banyak dari USA tentunya) CoF ini nenjadi kurang efektif. Yang saya lakukan adalah membuat CoF kecil, yaitu kumpulan para entrepeneur yang terdiri dari teman-teman saya dimana mereka lebih concern kepada "kesejahteraan" dan "keselamatan" saya dari pada "keuntungan". Mereka lah yang bisa memberikan ide dan solusi tanpa "hidden agenda" dan karena kita saling bertukar informasi internal bisnis, CoF ini tentunya saling menjaga image kita semua. Dan kita saling membutuhkan, karena kalimat "it's lonely at the top" itu benar.
Kembali ke problem Money Vs. Brand, kali ini pilihan saya adalah Brand, karena sifat "money" yang tidak bertuan dan tidak bertuhan. ;-) jangan sampai kita dikontrol oleh "money".
For you my "ex calon partner", people is above the money, and one more thing, right brain rules! it's the people, stupid.
Friday, February 24, 2006
Design : What is the design character of a car?

Top Gear "wot car?" beberapa saat lalu saya mencoba buang waktu (menunggu ngantuk...) dengan bermain 'game' menebak jenis mobil apa...secara tidak sadar saya (at least sampai saat ini ) sudah 10 puzzles saya mainkan semuanya dapat menebak dengan benar dengan hanya membuka satu puzzle saja, ada kalanya sampai 3 box puzzle saja. Tetapi dari permainan ini saya semakin sadar bahwa "design character" dari sebuah mobil berada di desain lampu, saya mampu menebak langsung Mazda RX8, Mitsubishi Evo, Maybach, Porsche, Accord, Audi TT hanya dengan melihat sebagian dari lampu depannya...jadi saya bisa ambil kesimpulan, dalam mendesain mobil sebaiknya difokuskan pada desain lampu depan. Pertanyaan saya, bila anda sedang mendesain sesuatu, dapatkan anda mengetahui sisi/bagian mana dari desain tersebut yang mewakili karya anda? atau tahukan ada "worldview" dari prodak anda?
Wednesday, February 22, 2006
Design : Confidence!
Ternyata ini sungguh kasus yang penting sekali, mengenai rasa percaya diri akan "desain". Beberapa bulan lalu, ketika saya sedang mengunjungi proyek yang saya desain ada kesan dari owner merasa "tidak yakin" akan desain yang kita pilih sebelumnya. Walau saya sangat mengerti sifat client yang sering berubah-rubah seleranya, namun ketika rasa ragu itu muncul ditengah proses konstruksi itu yang payah. Untung selama ini hasil desain saya selalu "selamat" dari perombakan besar oleh client (terutama untuk proyek yang tidak saya tangani langsung proses konstruksinya), namun ada isu yang lebih penting dari 'masalah' saya dengan desain itu sendiri.
Isu yang terpenting adalah, apakah client saya itu benar-benar confidence akan desain yang kita setujui? padahal waktu-waktu sebelumnya client saya itu benar-benar yakin akan pilihannya..."saking" yakinnya sehingga kita pun sulit untuk merubah ke arah desain yang lainnya, namun setelah beberapa bulan, terutama pada saat proyek tersebut akan jadi, sering kali mereka menjadi ragu dan tidak percaya diri sendiri. Pada awalnya saya sungguh bingun akan fenomena ini, namun, akhirnya saya mengerti mengapa seorang client bisa berubah pikiran.
Berbeda dengan saya, yang telah bertahun-tahun setiap saat bernafas dengan desain, tipikal client baru memikirkannya pada saat hendak membangun, misalnya, rumah. Sehingga mereka sering "digiring" oleh orang disekitar mereka, atau yang sedang "in" dimasyarakat. Well, saat ini tentunya adalaah desain "minimalis" sehingga ketika mencari dan bertemu dengan desainer tentunya ia segera meminta desain yang sedang "in" tersebut. Walau pada akhirnya setelah waktunya sudah cukup telat ia mulai menemukan "jati dirinya" yang mungkin lebih cocok dengan style yang lain. Kasus lain yang justru sering saya jumpai adalah komentar dari teman-teman atau orang disekeliling mereka, yang sering memberikan komentar "pedas" tanpa basa-basi bila tidak sesuai dengan seleranya. Ada satu hal yang setiap client harus tahu, bahwa desain tidak akan pernah netral, selalu ada pros and cons.
Hal tersebut lah yang harus kami "suarakan" kepada client kita, dan yang terbaik adalah memberikan "reason why" kita memilih style tersebut...namun perasaan mereka sangat saya mengerti, anggap saya bila saya pergi ke mall dan membeli sepatu yang saya suka, saya beli dengan harga mahal, penjaga toko (tentunya) bilang saya sangat ganteng dengan sepatu tersebut, saya langsung pakai dijalan, namun ketika sampai dirumah, istrinya bilang "sepatunya kok norak banget sih?".
Perasaan yang tadinya confident malah hancur total. Memang repot juga...
Isu yang terpenting adalah, apakah client saya itu benar-benar confidence akan desain yang kita setujui? padahal waktu-waktu sebelumnya client saya itu benar-benar yakin akan pilihannya..."saking" yakinnya sehingga kita pun sulit untuk merubah ke arah desain yang lainnya, namun setelah beberapa bulan, terutama pada saat proyek tersebut akan jadi, sering kali mereka menjadi ragu dan tidak percaya diri sendiri. Pada awalnya saya sungguh bingun akan fenomena ini, namun, akhirnya saya mengerti mengapa seorang client bisa berubah pikiran.
Berbeda dengan saya, yang telah bertahun-tahun setiap saat bernafas dengan desain, tipikal client baru memikirkannya pada saat hendak membangun, misalnya, rumah. Sehingga mereka sering "digiring" oleh orang disekitar mereka, atau yang sedang "in" dimasyarakat. Well, saat ini tentunya adalaah desain "minimalis" sehingga ketika mencari dan bertemu dengan desainer tentunya ia segera meminta desain yang sedang "in" tersebut. Walau pada akhirnya setelah waktunya sudah cukup telat ia mulai menemukan "jati dirinya" yang mungkin lebih cocok dengan style yang lain. Kasus lain yang justru sering saya jumpai adalah komentar dari teman-teman atau orang disekeliling mereka, yang sering memberikan komentar "pedas" tanpa basa-basi bila tidak sesuai dengan seleranya. Ada satu hal yang setiap client harus tahu, bahwa desain tidak akan pernah netral, selalu ada pros and cons.
Hal tersebut lah yang harus kami "suarakan" kepada client kita, dan yang terbaik adalah memberikan "reason why" kita memilih style tersebut...namun perasaan mereka sangat saya mengerti, anggap saya bila saya pergi ke mall dan membeli sepatu yang saya suka, saya beli dengan harga mahal, penjaga toko (tentunya) bilang saya sangat ganteng dengan sepatu tersebut, saya langsung pakai dijalan, namun ketika sampai dirumah, istrinya bilang "sepatunya kok norak banget sih?".
Perasaan yang tadinya confident malah hancur total. Memang repot juga...
Hobby: Info for Headphone Lovers!

www.squidoo.com/headphone
beberapa hari ini mencoba membuat situs informasi untuk pembaca yang ingin mengenal dunia "headphone", benda kecil yang bisa membawa kita ke alam lain..no drugs please! If you really love music, then you better invest in musical experience! ;-)
Sunday, February 19, 2006
Design ; Words.
"Design is not a plan for decoration. Design is a
plan for action."
-Brian Collins, executive creative, Ogilvy and Mather
Read the article
http://trax.fastcompany.com/k/w/mailman/firstimpression/20060209/collins
Design : Singapore Cafe's Lack of "intimacy"...

Pergi ke Singapura dalam rangka "tugas rutin" (eating, shopping, sleeping, networking) kali ini dibekali oleh juga rencana mencari "ide" atau "inspirasi" untuk beberapa projects di Jakarta. Rasanya kali ini sudah benar-benar 'suntuk' dengan desain yang ada dimana-mana, sementara saya akui banyak desain yang bagus di Jakarta, saya merasa ada sesuatu yang hilang....maka saya sangat berharap mencari 'sesuatu yang hilang' itu di Singapura. Walau perjalanan terakhir saya kesana hanya beberapa bulan yang lalu, saya benar-benar lupa suasa disini, sementara itu saya mengontak teman-teman disini untuk memberi input tempat-tempat mana yang saya ingin kunjungi.
My humble placa @ esplanade patut mendapat pujian dari segi desain, walau pada akhirnya toh mereka tidak "humble" sama sekali, dan tetap harus saya akui juga, masih ada "sesuatu yang hilang" itu....
Beberapa hari kemudian saya benar-benar terinsipirasi justru dari tempat yang tidak saya bayangkan sebelumnya, Cafe Samar dengan culture "arab"nya justru memberikan apa yang saya cari selama ini. Cafe ini suasana sangat meriah, namun akrab, secara natural karena kebudayaan timur tengah kita semua lepas sepatu dan duduk diatas permadani, yes, suasana persis seperti "pengajian". Namun diiring oleh musik yang disajikan "raw", mentah disini artinya mereka bernyanyi seperti berlatih dan saling berbicara satu dengan lainnya, sangat natural...
Rupanya ada satu sisi yang hilang justru saya temukan di cafe Samar ini, pada umumnya atau kalau boleh melebih2kan; semua karakter cafe/restoran pada saat ini hilang rasa Intimacy.
Karena sifat kita yang selalu mencari "bling-bling", Kadang kita lupa, apa yang kita cari "di tempat nongkrong" selama ini adalah....intimacy.
Samar, dekat beach road Singapore "life is different here".
Saturday, February 18, 2006
Design : Microsoft Design...

"Like love, great Design requires no explanation"....saya sedang berusaha untuk membuat buku tentang desain...namun sungguh sangat sulit untuk memulainya..dari sudut pandang mana kita bicara?, apa yang membuat orang tertarik mengenai desain? apa menurut pandangan umum (worldview) tentang desain?.... ketika saya membuka website yang sudah lama tidak saya lihat, Microsoft Design, kata-kata tersebut muncul...
Like love, great Design requires no explanation... kini saya mengerti, mengapa sungguh, sungguh susah.
Wednesday, February 15, 2006
Design : a TV show?
This is fun!, kemarin diajak brainstorming tentang rencana untuk bikin acara TV sekitar dunia desain...dari sekian banyak ide dan harapan selalu berakhir pada satu poin, rating. Dan rating, selalu 'membimbing' kita ke arah 'compromise', dan kompromi, selalu mengarah kepada 'membosankan', kalau mau main aman, pada akhirnya, kenyataan rating pun akan turun. Berapa banyak acara TV tentang "rumah"? yang isinya makin "segitu-gitu" aja pada akhirnya? kalo kita mau untuk membuat acara TV lagi mengenai dunia desain, kira2 apalagi yang membuat orang tertarik?
Monday, February 13, 2006
Can't access Blogger..
Agak aneh, sudah 3 hari ini tidak bisa akses blogger.com, untung masih ada cara lain..yaitu dengan http://avantblog.dentedreality.com.au/index.php walau option terbatas...
Monday, February 06, 2006
Subscribe to:
Posts (Atom)