Quote!

Happiness. As purchased with money. (a porsche boxter ad)

Business : Luck Luck...Luck...

Ada email dari M.Neely dan tulisannya tentang "luck"...ini potongan quote dan komentarnya...

"Good luck is often the product of energy and effort"

(Robert)DeNiro borrowed a quote from Thomas Jefferson: "I'm a great believer in luck -- and I find the harder I work, the more I have of it. 
"They've already figured out the value of high positive energy. They get noticed."
"The employees seem to have bought into the belief that positive energy and actions mean positive things for them as individuals and as a company."
"Rather than waiting for your luck to change, a more successful approach is to focus on taking care of your company and customers, and be comfortable your rewards will follow."

So...Good Luck! Makin kerja keras, makin hoki!

Design : "Sederhana" Minimalis?

Heboh 'desain minimalis' benar-benar luar biasa! Masih teringat oleh saya di awal tahun 90an kita 'setengah mati' meyakinkan orang-orang (baca: calon klien) untuk menggunakan 'style' modern-minimalism yang kadang juga kita dapat masukkan unsur 'tradisional' indonesia/asia kedalamnya, pada waktu itu kebanyakan tergila-gila pada 'modern' ala KPF (arsitek Niaga Tower) dan juga (tentu) Classical. Namun saat ini, sampai majalah/tabloid umum pun sudah (terlalu sering) mengkampanyekan desain 'minimalis' ini. Walau tentunya kalangan 'akademis' agak keberatan dengan istilah minimalis ini, toh ini sudah menjadi 'terminologi' populer di masyarakat.


Konyolnya, kembali kemasa lalu, dahulu kita (desainer, arsitek) tergila-gila akan 'trend' desain ini, sekarang rasanya agak khawatir, karena merasa sudah kebablasan. Anyway, dampak aliran ini juga terlihat positifnya, yaitu mengajak masyarakat akan peduli desain. Tahap ini juga sangat penting, dan kita memang perlu menularkan 'virus desain' ini kepada masyarakat. Apabila 'urusan rambut' saja orang bisa tergila-gila (saya masih bingung ketika melihat tagihan biaya potong rambut saya sampai saat ini...yang anehnya toh masih juga saya potong rambut disitu...) mengapa orang-orang tidak tergila-gila dengan desain lainnya (baca: Hair Style = Hair Design!, so Hairdresser should be a Hair Designer!).

Oh ya, kayaknya sudah ngelantur, mari kembali ke topik diatas, SEDERHANA disini yang saya maksud adalah "restoran rumah makan padang, Sederhana" , nah, desain interior 'minimalis' selain sudah digunakan di restoran bakso JAPOS, sekarang sudah masuk ke restoran Sederhana!, nah, bagaimana dengan anda? kita harus bangga toh, interior rumah dan kantor anda mirip dengan restoran Sederhana? ;-) anyway disitu juga tempat saya makan...

Interview: Raul di Majalah wanita Chic

Chic no.06-11, 10-13 mei 2006.
Thanks to Emma, Editor dari majalah ini, wawancaranya pun berlangsung sangat informal dan rileks. Sayang waktunya sangat terbatas, sehingga Emma capek-capek harus 'research' segala dengan tulisan2 saya yang ada di web. It's a good feature dan beberapa hal yang ingin saya sampaikan tertulis dengan baik...
there are some little glitches disitu, well saya enggak sampai operasi jantung, hanya check up dan dirawat beberapa hari saja (thank God!) dan beberapa proyek yang ditulis seperti Hajiabu apartemen, Ningz dan Kays apartemen, hanya sampai konsep saja. Interview dilakukan di rumah client saya (dalam proses pengerjaan) di Bukit Golf Pondok Indah. Cheers!

Design : tysyt!

New design project! www.tysyt.com ;-)

Business : average vs. special

Nyolong dari tulisan Seth Godin:

"Mass marketing works best when it assumes that everybody in the entire chain is just plain average. Or even a little bit less. Sorry to lower your expectations.

Niche marketing, on the other hand, can thrive if it starts with the assumption that average products by average people for average people is just not your thing. Remember, though, that your sales expectations have to be in line with your niche mantra. Be picky. Make great stuff. Work with amazing people. Just don't expect everyone to love what you do."

Kita ingin sekali untuk menghasilkan karya yang spesial, namun bila sebuah karya tersebut dapat disebut sukses bila mencapai jumlah "pembeli/penggemar" yang banyak, seperti Musik POP, Sinetron, maka justru yang harus dihindarkan adalah membuat karya tersebut terlalu "special" atau khusus, kunci sukses adalah (dan ini yang tersulit) justru antara "special dan umum" atau "ke-special-an yang dapat diterima umum". Inul sukses karena goyangnya justru berada diantara "erotis" dan "pop dance", kurang sedikit saja Inul bergoyang, maka masyarakat tidak tertarik...bila lebih 'gila' lagi, maka masyarakat menjauh...well saat ini saja pun sudah banyak yang menolaknya..kasihan si Inul...